Sound System Jelek, Powerslaves Akhiri Pertunjukan – Berita Terbaru, Gara-gara sound system bermasalah, Band rock n’ roll dari Semarang, Powerslaves, menghentikan pertunjukan mereka yang belum kelar di Gedung Olahraga Bahurekso, Kendal, Jawa Tengah, Sabtu (16/7/2011) malam. Grup Band yang lahir pada 1991 dan pernah terkenal lewat album Metal Kecil (1994) tersebut turun panggung sebelum waktunya, gara-gara sound system bermasalah.
Powerslaves yang terdiri dari: Heidy Ibrahim (vokal), Anwar Fatahilah (bas), Acho Jibrany (lead guitar), Wiwiek Sudarno (keyboard), Robby No Limit (gitar pendukung), dan Firdy (drum pendukung) hanya menyuguhkan empat lagu. Padahal, dalam jumpa pers Sabtu siang, mereka menjanjikan akan menyajikan 14 lagu. Mereka terpaksa berhenti bermain karena sound system tak memenuhi syarat untuk menunjang penampilan mereka.
Sebetulnya tanda-tanda sound system bermasalah sudah terlihat sejak sound check. Saat itu tes sound dimulai, namun tes sound yang dijadwalkan pada Sabtu sore, molor sampai kira-kira pukul 19.45 WIB, padahal pertunjukan Powerslaves akan segera dimulai. Hingga pukul 21.00 WIB pun, sound check belum kunjung beres. Musik belum juga terdengar.
Kondisi tersebut membuat para personel Powerslaves jengkel. Bahkan, ketika tes sound, Wiwik sempat turun panggung, karena bunyi keyboardnya tidak masuk ke sound system.
Ratusan penonton asal Kendal dan sekitarnya yang telah menunggu sejak pukul 19.00 WIB, mulai berteriak-teriak. Beberapa band lokal yang dijadwalkan membuka konser tersebut pun sudah harus tampil. Akhirnya, sound check dihentikan.
Akhirnya mau tidak mau dengan sound seadanya, konser Powerslaves itu dibuka oleh grup Green Organic, yang membawakan lagu-lagu “Sudah Kubilang” dan “Sayang Kamu”, serta band-band Kereta Rock N Roll dan Rock Star.
Kira-kira pukul 21. 45, Powerlaves naik ke pentas. Sebetulnya, grup cadas ini belum puas akan sound itu. Namun, mereka tetap manggung. “Selamat malam Kendal. Kami akan main sebaik mungkin, meskipun sound system tidak maksimal,” seru vokalis Power Slaves, Heidy Ibrahim. Lalu, ia pun membuka penampilan Powerslaves dengan lagu “Inside”.
Apa yang mereka khawatirkan ternyata terjadi. Sound system bermasalah. Vokal Heidy serta bunyi gitar pendukung dan keyboard tidak keluar maksimal. Yang terdengar hanya suara drum dan lead guitar.
Selesai menyanyikan lagu pertama, Heidy meminta kepada petugas sound system agar volume mikrofonnya dinaikkan. Setelah sound sedikit normal, Heidy menggulirkan “Impian”.
Tapi, tidak lama kemudian, sound system bermasalah lagi. Mula-mula Powerslaves hampir turun panggung. Namun, setelah Anwar dengan Heidy berembuk, akhirnya mereka meneruskan penampilan mereka dengan lagu-lagu “Metal Kartoon” dan “Retorika”.
Setelah membawakan lagu ke 4, “Retorika”, mereka meninggalkan pentas dan pulang ke hotel tempat mereka menginap. Grup Band tersebut mengeluh, merasa dipermainkan oleh event organiser yang mengundangnya. “Sound system yang disediakan untuk kami tampil sangat jelek, paling jelek di antara sound system yang pernah kami pakai saat tampil sepanjang karier saya dengan Powerslaves,” kata Anwar.
Beruntung, para penonton memaklumi kondisi tersebut dan tidak terjadi keributan. Meski kecewa, mereka pulang dengan tertib.
Facebook comments: