Peningkatan Penyaluran Kredit. Berita terbaru, Bank Indonesia mencatat penyaluran kredit hingga 8 September lalu terus meningkat sebesar Rp5,61 triliun menjadi Rp1.632,02 triliun yang bersumber dari kenaikan kredit rupiah sebesar Rp4,12 triliun dan kredit valas Rp1,49 triliun.

Kepala Humas Bank Indonesia Difi A Johansyah di Jakarta,Kamis mengatakan dengan kenaikan itu maka selama 2010 (year to date) kredit sudah meningkat sebesar Rp201,81 triliun atau 14,11 persen, dan dibanding periode yang sama tahun lama (year on year) naik Rp285,02 triliun atau 21,16 persen.
Dengan demikian, pertumbuhan kredit rupiah tercatat sebesar 22,32 persen, sedangkan kredit valas lebih rendah yakni 14,5 persen.
Seiring dengan meningkatnya kredit, dana pihak ketiga (DPK) juga mengalami peningkatan sebesar Rp2,96 triliun menjadi Rp2.077,62 triliun yang berasal dari DPK rupiah sebesar Rp3,89 triliun dan penurunan DPK valas sebesar Rp0,93 triliun.
Dengan kenaikan ini, selama tahun 2010 DPK tumbuh 5,44 persen atau Rp107,18 triliun dan secara yoy tumbuh 14,30 persen atau sebesar Rp259,89 triliun.
Sementara itu, pada pekan laporan, selisih atau spread suku bunga rupiah sedikit menyempit dari 5,92 persen menjadi 5,88 persen yang disebabkan rata-rata suku bunga dasar kredit (SBDK) rupiah mengalami penurunan lebih besar dari rata-rata suku bunga deposito rupiah 1 bulan.
Penurunan SBDK rupiah industri perbankan sebesar 7basis poin disebabkan turunnya SBDK rupiah pada tiga kelompok bank, yaitu swasta, cabang bank asing dan campuran, dan tertinggi pada kelompok bank swasta sebesar 14 basis poin.
Sementara itu kelompok bank BPD menaikkan suku bunganya sebesar 1 basis poin dan kelompok bank persero tidak mengalami perubahan.
Difi juga menambahkan, bahwa turunnya rata-rata suku bunga deposito rupiah untuk satu bulan di hampir semua kelompok (kecuali bank campuran) menyebabkan suku bunga industri perbankan turun sebesar 3 basis poin.
Penurunan tertinggi terjadi pada kelompok bank swasta sebesar 17 basis poin. Sementara itu kelompok bank campuran menaikkan suku bunga sebesar 4 basis poin.
Pada instrumen valas, SBDK tetap sedangkan rata-rata suku bunga deposito valas satu bulan turun rata-rata sebesar 2 basis poin terutama didorong oleh penurunan suku bunga pada kelompok BPD sebesar 17 basis poin.