Redenominasi Rupiah
Posted by didik on Aug 3, 2010 in Berita Indonesia | 3 comments
Redenominasi Rupiah. Berita terbaru, Isu redenominasi rupiah yang dilontarkan oleh Pjs Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution pekan lalu langsung memanaskan ruang publik beberapa hari ini. Banyak kalangan bereaksi, baik pro maupun kontra. Kebanyakan masyarakat menjadi resah karena masih minimnya informasi yang diterima, termasuk perbedaan antara redenominasi dan sanering.
Melihat perkembangan yang demikian, BI sebagai pelontar isu pertama agaknya gerah juga membiarkan wacana tersebut berlama-lama menjadi bola panas yang mengundang tanda tanya publik.
Hari ini, Selasa (3/8/2010), Darmin berniat mengadakan konferensi pers untuk menjelaskan berbagai macam isu terkini, termasuk soal wacana redenominasi yang dia lontarkan akhir pekan lalu. Dalam undangan, Biro Humas BI menuturkan, Darmin akan menjelaskan berbagai macam isu terkini dalam konferensi pers yang dijadwalkan diadakan pukul 11 siang ini. “Iya, termasuk soal isu redenominasi, narasumbernya Pak Darmin, siang ini jam 11,” kata Kepala Biro Humas BI Difi A Johansyah.
Berikan Komentar Anda Mengenai Redenominasi Rupiah
Ini kan baru wacana awal. Sebaiknya dilakukan perencanaan yang betul- betul baik agar wacana ini nantinya dapat direalisasikan dengan baik……
Saya geli mendengar komentar Ibu Megawati tentang kebingungan penulisan rupiah yg baru, padahal jaman Bung Karno sudah ada sistem itu dengan satuan sen dibelakang koma. Bung Karno tidak bingung. Apakah itu berarti Bung Karno lebih cerdas dari Megawati???
Saya tidak habis pikir memang dengan melakukan redenominasi rupiah maka jumlah rupiah menjadi kecil dan hutang Indonesia juga menjadi kecil namun Dampak yang akan kita rasakan untuk kalangan menengah kebawah akan semakin miskin mengana demikian ? karena menurut pendapat saya begitu redenominasi dilakukan makan kurs dollar akan menjadi 9 rupiah=per 1 USD, namun masih ingatkah kita pada zaman dulu pernah dilakukan hal tersebut tetapi dollar terhadap rupiah terus menguat beranjak-anjak naik dan diikuti dengan kenaikan harga barang dan jasa lagi-lagi orang miskin yang kena imbasnya mengapa? karena pada saat harga-harga baru naik beranjak maka gaji pegawai tidak serta merta disesuaikan maka yang ada daya beli masyarakat semakin terpuruk, apakah hal ini sudah di pikirkan? namun redenominasi ini juga akan menyenangkan sebagaian masyarakat menengah ke atas mengapa? karena orang yang berduit akan berbondong-bondong menukarkan mata uangnya ke dollar untuk menantikan kenaikan harga dollar yang pasti beranjak naik yang disertai dengan harga barang dan jasa. jika kita belum siap atau semua elemen belum siap hanya untuk mengambil keuntungan sesaat maka kemiskinan akan merajalela. demikian tanggapan dari saya kiranya hal ini dapat dipikirkan matang-matang karena dampaknya yang terkena adalah wong cilik bukan pejabat yang sudah siap2 uangnya ditukarkan mata uang asing dan lari dari kenyataan ini. Salam Sejahtra semua.