Polisi Temukan Bahan Peledak di Rumah P – Berita Terbaru, Kasus terror bom di sekitar Gereja Christ Cathedral di Serpong serta serangkaian bom buku, menyusul kejadian sbelumnya sebuah bom bunuh diri meledak di komplek Mapolresta Cirebon beberapa hari yang lalu, telah meresahkan dan mengganggu kenyamanan masyarakat dalam beraktivitas.
Kepolisian menemukan berbagai bahan peledak serta peralatan untuk membuat bom saat penggeledahan rumah tersangka P di perumahan Harapan Indah, Bekasi, Sabtu (23/4/2011) kemarin. P diduga sebagai otak kelompok teroris yang merencanakan pengeboman di Serpong dan teror bom buku.
Kepala Bagian Penerangan Umum Polri, Kombes Boy Rafli Amar, kepada Kompas.com, Minggu (24/4/2011), mengatakan, di rumah P, tim menemukan 1 granat nanas, 1 campuran adonan bahan peledak berdiameter 3 cm, cashing bom model roket yang belum terisi bahan peledak.
“Ada bom model kaleng lima buah dan satu buah sudah siap (diledakkan), bahan bom yang sudah jadi dua buah, cashing bom model kotak 1 buah, solder 1 buah, potongan pipa besi, dan jam dinding,” papar Boy.
Selanjutnya, lanjut Boy, barang bukti yang berbahaya tersebut diserahkan ke Unit Gegana untuk dinonaktifkan. Adapun bahan yang tak berbahaya tengah dianalisis oleh Tim Laboratorium Forensik Mabes Polri.
Akan digunakan aksi di mana bom-bom itu? “Sedang ditanyakan kepada yang bersangkutan,” jawab Boy.
Seperti dikeberitakan, menurut Polri, P mendalangi rencana aksi pengeboman di sekitar Gereja Christ Cathedral di Serpong serta serangkaian bom buku. Mereka meletakkan bom dengan berat sekitar 100 kilogram di dekat jalur pipa gas, sekitar 150 meter dari Gereja. Bom itu disetting untuk diledakkan kemarin lusa pukul 9.00, saat umat Kristiani merayakan Jumat Agung.
P belajar merakit bom secara otodidak. Latar belakang P aktif di dunia hiburan. Dia pernah memiliki rumah produksi acara televisi. Ia juga pernah membuat film dokumenter saat tsunami Aceh.
P dekat dengan kalangan jurnalis. Ia lalu menawarkan ke IF, juru kamera Global TV untuk meliput pengeboman di Serpong dan meyebarkannya ke jaringan media internasional. Untungnya Polri berhasil menggagalkan rencana aksi keji itu setelah menangkap 19 anggota teroris pimpinan P.
Facebook comments: