HarianBerita - Pesawat Boeing 737-800 milik maskapai Caribbean Airlines dengan nomor penerbangan BW-523 yang bertolak dari New York, Amerika Serikat mengalami kecelakaan setelah gagal mendarat di bandar udara ibu kota Guyana, Georgetown, Sabtu, 30 Juli 2011 pukul 1.32 waktu setempat. Pesawat diberitakan terbelah dua namun tak menimbulkan korban jiwa.
Insiden ini cukup mengagetkan pihak maskapai. Melihat dari kondisi pesawat, pihak maskapai menduga akan banyak korban berjatuhan, namun kenyataannya beberapa korban mengalami luka ringan, tak ada satu pun dari 157 penumpang dan 6 awak pesawat tewas.
“Benar-benar ajaib,” jelas Direktur Caribbean Airlines, George Nicholas, merujuk kepada kecelakaan yang seharusnya berakibat pada kematian, seperti dikutip dari laman BBC.
Setelah melakukan penyelidikan pesawat di duga tergelincir saat melakukan pendaratan. Kondisi cuaca yang sedang hujan lebat membuat landasan pacu bandara Cheddi Jagan International tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.
Seorang penumpang selamat menyatakan dentaman kuat terdengar ketika pendaratan. “Mengerikan,” katanya.
Caribbean Airlines, yang kepemilikannya dikuasai oleh Trinidad dan Tobago, tak memiliki catatan buruk sepanjang sejarahnya beroperasi.
Facebook comments: