Jerman Tak Terkalahkan, Lupakan Yunani, sambutlah Jerman. Melumat “The Pirate Ship” 4-2 (1-0) pada perempat final di Gdansk Arena, Gdansk, Polandia, Sabtu (23/6) membuat “Der Panzer” melenggang ke semifinal.
Pemenang antara Inggris dan Italia harus bersiap menahan gempuran anak-anak asuhan Joachim Loew di semifinal jika tak ingin mengulangi nasib Yunani. Laga ini sekaligus membuktikan superioritas Jerman sekalipun Mario Gomez, Lukas Podolski, dan Thomas Mueller dibangkucadangkan.
Juga menjadi pulang kampung yang sempurna bagi Miroslav Klose. Striker berdarah Polandia yang juga lahir di negara itu mencetak gol pertamanya dalam empat laga terakhir.
Sundulannya pada menit ke-68 membuat Yunani bangun dari mimpi. Menyambut umpan lambung tendangan bebas Mesut Oezil, Klose mencetak golnya yang ke-64 selama 129 kali penampilannya bersama Jerman.
Klose membaca peluang dengan sangat baik. Ia paham memperdayai pilar belakang Yunani yang mendedikasikan permainan untuk pertahanan.
Bersama Andre Schuerrle dan Marco Reus yang memiliki kecepatan dan daya jelajah tinggi, Klose mengacaukan fondasi Yunani.
Namun, pembuka pesta Jerman pada partai itu adalah Philipp Lahm. Kapten yang bermain untuk Bayern Muenchen itu melepaskan tembakan dari luar kotak penalti demi mengakhiri 39 menit yang buntu.
Cocoran bola Lahm gagal diantisipasi kiper Yunani, Michalis Sifakis. Gol itu jadi perayaan catatan lima gol yang dicetaknya dalam laga internasional.
Peluang terbaik bagi Yunani tercipta pada menit ke-31. Giorgos Samaras mengirim bola pada Sotiris Ninis yang gagal diteruskan jadi gol.
Fernando Santos mengubah strateginya di babak kedua, menyusul kebuntuan akibat Giorgos Karagounis yang dalam laga itu mesti absen. Gelandang bertahan Grigoris Makos yang menggantikan Karagounis tidak terlihat impresif dibandingkan pendahulunya.
Lini depan “The Pirate Ship” yang tumpul dipertajam dengan memasukkan pemain-pemain dengan naluri menyerang. Santos memasukkan gelandang Giorgos Fotakis untuk menggantikan pemain belakang Giorgos Tzavellas.
Ia juga menarik Sotiris Ninis dan menukarnya dengan Fanis Gekas. Suntikan tenaga itu membawa denyut baru.
Pada menit ke-55, Giorgos Samaras menyamakan kedudukan. Ia menyambut umpan Dimitris Salpingidis dan menaklukkan Manuel Neuer.
Namun, enam menit berselang Sami Khedira membuat “Der Panzer” kembali pada kejayaan. Ia menyambut umpan Jerome Boateng yang beroperasi di sayap kiri lapangan Yunani.
Empat menit kemudian Thomas Mueller menggantikan Schuerrle. Tujuh menit berikutnya giliran Marco Reus mencetak gol bagi Jerman.
Dalam keputusasaan, Salpingidis memperkecil ketinggalan pada menit ke-89. Eksekusi tendangan penalti menyusul handsball Boateng berhasil mengecoh Neuer yang salah langkah.
Keunggulan itu disambut keriuhan ribuan suporter “Der Panzer”, termasuk Kanselir Jerman Angela Merkel yang tampak menyaksikan langsung.
“Saya ingin memberi ucapan selamat kepada tim Jerman, mereka sangat bagus. Semestinya kami punya beberapa kesempatan lagi, tapi penguasaan bola mereka lebih bagus dan menempatkan kami dalam tekanan,” kata Santos.
Sementara Loew bersyukur para pemainnya tidak panik sekalipun gagal menguasai lapangan pada menit-menit awal. Mereka bisa berbangga, karena sangat jelas bahwa Yunani bisa membuat sesuatu dari ketiadaan.
Facebook comments: