Inilah Syarat Menjadi Klub Profesional di PSSI – Berita Terbaru, Penyelenggaraan kompetisi sepak bola pada musim depan nanti, PSSI dan AFC akan merombak total sistem yang diterapkan sebelumnya dengan membaginya menjadi dua kategori yakni Profesional dan Amatir. Tentu saja, para klub memilih untuk menjadi klub Profesional, namun tidak semudah itu. PSSI memberikan sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi oleh klub-klub yang ingin mendapatkan status profesional dan menjajal kompetisi kasta tertinggi. Apa sajakah syaratnya?
Antara Profesional dan Amatir akan ditentukan lewat sejumlah persyaratan yang diantaranya adalah legal, finansial, infrastruktur, personel dan sporting (pembinaan usia muda, perangkat pertandingan dan yang lain). Berdasarkan rilis yang dikeluarkan PSSI, Liga Profesional sendiri akan dibagi menjadi dua kasta, yang ditentukan lewat kemampuan finansial masing-masing klub. Berikut persyaratannya:
Level 1:
Setiap tim diwajibkan memiliki badan hukum berbentuk perusahaan terbatas (PT) yang bersifat komersial. Dana deposit untuk partisipasi Rp 5 miliar, dengan budgeting cap (pengeluaran selama satu musim) mencapai Rp 15 miliar. Lalu syarat itu juga mengatur gaji maksimal untuk pemain lokal adalah Rp 500 juta/musim dengan durasi kontrak minimal 3 tahun. Kuota pemain asing juga berubah yaitu 3 (non Asia) + 1 (Asia), ditambah 1 Marquee player lokal atau asing diperbolehkan bergabung tanpa batasan gaji.
Level 2:
Semua klub yang memilih level 2 juga harus memiliki badan hukum berbentuk perusahaan terbatas (PT) yang bersifat komersial. Tapi nilai deposit partisipasi hanya Rp 2 miliar, dengan budgeting cap Rp 8 miliar. Lalu gaji pemain lokal maksimum hanya Rp 350 juta/musim dengan kontrak minimum 3 tahun. Untuk level 2 ini kuota pemain asing juga dikurangkan menjadi 2 (non Asia) + 1 (Asia), tanpa tambahan marquee player.
Apabila jumlah klub yang memilih level 2 melebihi kuota, maka klub diberi kesempatan untuk menaikan deposit-nya dengan kelipatan Rp 1 miliar. Proses itu akan berhenti ketika kuota level 1 terpenuhi (12 sampai 22 klub). Anggota Komite Eksekutif yang ditunjuk untuk menangani masalah kompetisi, Sihar Sitorus, juga menjelaskan, mulai klub Liga Super hingga Divisi II, juga dari Liga Primer Indonesia boleh ikut mendaftar.
Ini berarti pula tim-tim yang bersusah payah merangkak dari Divisi III hingga menembus kasta tertinggi Liga Super berakhir sia-sia. Perjuangan mereka tidak diperhitungkan lagi karena kompetisi dimulai lagi dari nol. Klub yang baru lahir, klub divisi bawah hingga klub raksasa macam Persipura Jayapura menjadi sejajar kastanya dan harus disaring lagi untuk mengisi kasta tertinggi liga Indonesia.
Facebook comments: