India Minta Master Key BlackBerry

Posted by didik on Aug 5, 2010 in Berita Teknologi | 0 comments

India Minta Master Key BlackBerry. Berita terbaru, Pemerintah India masih tidak puas dengan jawaban Research In Motion (RIM) atas permintaannya untuk memperoleh akses memonitor lalu lintas informasi pada layanan BlackBerry di negara tersebut. RIM dinilai hanya memberikan akses terbatas sehingga semua layanan yang tidak bisa dimonitor penuh akan diblokir.

“Sikap kami jelas bahwa layanan BlackBerry yang tidak dapat dipantau aparat kami akan ditutup. Hak untuk mengakses data adalah salah satu syarat lisensi layanan telekomunikasi yang harus dipenuhi,” tulis suratkabar lokal, Rabu (4/8/2010) dari pejabat pemerintah yang tidak disebut namanya.

Sebelumnya, RIM menyatakan bahwa pihaknya setuju untuk memberikan akses kepada Pemerintah India untuk melacak lalu lintas email di layanan BlackBerry, namun tidak bisa memberikan kunci enkripsi masing-masing email tersebut. Alasannya, RIM sendiri tidak bisa mengakses data di masing-masing email pengguna model sistem keamanan yang diterapkan adalah setiap konsumen secara teknis menciptakan kunci enkripsi sendiri dan hanya mereka yang bisa membukanya. Tidak ada pihak ketiga yang berhak membuka enkripsi tersebut.

Blackberry menggunakan data enkripsi dengan keamanan tingkat tinggi yang sangat kebal dari penyusupan. Pemerintah India pun menegaskan permintaanya agar RIM melakukan reconfiguration format data enkripsi sehingga proses tersebut bisa dipantau oleh lembaga intelejen pemerintah India. Pemblokiran layanan ini akan dihentikan ketika RIM menyetujui permintaan yang diminta oleh pemerintah India.

Sejak serangan teroris pada tahun 2008 yang menewaskan 166 orang, pemerintah India telah mengambil sikap keras terhadap perusahaan telekomunikasi di negara tersebut. Membatasi layanan pra-bayar dan juga meminta izin kepada para operator telekomunikasi agar mengizinkan pemerintah menginspeksi data mereka secara teratur. Kasus Blackberry menjadi sorotan besar setelah para teroris yang menyerang India pada tahun 2008 tertangkap menggunakan ponsel tersebut untuk berkomunikasi dan saling mengkonfirmasikan tanda sebelum polisi menyergap mereka.