Dunia Masih Rawan Bencana – Sepanjang 2010,tidak hanya Indonesia yang di singgahi bencana, di berbagai belahan dunia juga merasakan gempa, gelombang panas, banjir, gunung api, topan, badai salju, tanah longsor dan kekeringan yang membunuh jutaan orang.
Tahun 2010 menjadi tahun paling mematikan di lebih dari satu generasi. Di seluruh dunia, banyak orang tewas karena bencana alam dibandingkan gabungan serangan teroris selama 40 tahun. “Bencana itu nampak seperti gelombang,” kata kepala Federal Emergency Management Agency Amerika Serikat (AS) Craig Fugate seperti dikutip dari laman inilah.com 1/1/2011.
Lembaga tersebut mencatat bencana yang terjadi selama 2010. Pada Januari, gempa menelan lebih dari 220 ribu orang di Haiti . Penduduk Port-au-Prince berada di bawah garis kemiskinan dan banyak bangunan berusia lebih dari 25 tahun menyebabkan jumlah korban sangat banyak.
Direktur Disaster Risk Reduction Richard Olson mengatakan gempa 1985 menyebabkan total kematian mencapai 80 ribu orang. Pada Februari, gempa 500 kali lebih kuat dari di Haiti menghantam Chile . Namun karena lebih sedikit penduduknya, lebih terkonstruksi, dan tak semiskin Haiti maka yang tewas lebih sedikit kurang dari 1.000.
Sementara iklim bumi yang berubah akibat pemanasan global karena ulah manusia, menyebabkan cuaca menjadi ekstrim. Pada musim panas, sistem cuaca menyebabkan panas berlebih di Rusia, sementara banjir seukuran Wisconsin terjadi di Pakistan. Sistem panas dan badai membunuh 17 ribu orang.
Selain gempa Haiti, gelombang panas Rusia, dan banjir Pakistan menjadi pembunuh terbesar, gempa mematikan juga melanda Chile, Turki, China dan Indonesia. Menurut WHO, tahun ini banjir menelan korban 6.300 orang di 59 negara selama September.
Selama 30 November, hampir 260 ribu orang meninggal dalam bencana alam di 2010. Jika dibandingkan, kematian karena teroris dari 1968-2009 yang kurang dari 115 ribu dan kematian karena bencana alam, bencana alam lebih banyak membunuh orang.
Pada Mei , Pakistan menjadi pemukiman manusia terpanas. Di AS tenggara, Florida diawali dengan suhu dingin yang membuat iguana berdarah dingin jatuh dari pohon. Kemudian berubah drastis menjadi panas dan seiring berakhirnya tahun, cuaca jadi dingin kembali.
Bencana menelan kerugian US$ 222 miliar (Rp 2 biliun) pada 2010. Hal tersebut dikarenakan bencana seringkali menyerang area miskin tanpa adanya asuransi, seperti Haiti.
Seperti tiga kamar Ghulam Ali, di barat daya Pakistan runtuh diterjang banjir. Untuk membangun kembali, ia harus meminjam 50 ribu rupee (Rp5,2 juta) dari teman dan keluarga. Jumlah itu merupakan jumlah pendapatan tahunan orang Pakistan.
Dalam periode 24 jam pada Oktober , Indonesia mengalami teror hebat. Sebuah gempa mematikan berkekuatan 7,7 magnitudo yang berlanjut tsunami menewaskan lebih dari 500 orang dan gunung api membuat lebih dari 390 ribu orang melarikan diri.
Pada awal tahun, di Indonesia sudah dilanda banjir, tanah longsor dan banyak gempa mematikan lainnya. Bilham mengatakan, populasi dunia bergerak ke kota berbahaya berada di zona patahan dan area banjir.
Sebanyak 400-500 juta orang di dunia tinggal di kota besar yang berpotensi gempa.
Facebook comments: