Dukung Foke atau Jokowi, PPP: Masak Mau Kalah Lagi?
Dukung Foke atau Jokowi, PPP: Masak Mau Kalah Lagi?, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) belum memutuskan arah dukungan di putaran kedua Pemilihan Gubernur DKI Jakarta. Fauzi Bowo atau Joko Widodo, PPP masih mengkalkulasi dukungan.
“PPP masih menjalin komunikasi dengan kedua pasang calon. Belum ada kepastian secara yuridis formal karena kami harus melalui mekanisme rapat pimpinan untuk memutuskannya,” kata Wakil Ketua DPW PPP DKI Jakarta, Joko Krismianto kepada detikcom, Senin (23/7/2012) malam.
Menurut dia, secara individu kader ataupun pengurus partai memiliki pilihan masing-masing. Namun, pilihan yang akan diputuskan nantinya harus mengakomodir kemauan kader dan simpatisan.
Untuk mengalihkan dukungan, PPP mensyaratkan sesuatu. “Pasti ada bargaining-nya cuma masih kita bicarakan,” terang Joko.
Namun yang pasti, PPP menginginkan calon gubernur yang diusung adalah pemimpin yang diyakini dapat membenahi setumpuk persoalan di Ibukota.
“Bagaimana Jakarta bisa lebih maju, bukan hanya wacana tapi secara implementasinya terlihat. Suara konstituen kami mengingikan hal itu,” imbuhnya.
Joko memastikan, meski PPP berlandaskan ideologi Islam namun tetap membuka ruang bagi pasangan nonmuslim untuk memimpin Jakarta. “Siapapun pemimpinnya, selama tidak dzalim itu akan diterima dengan lapang dada, tidak ada masalah dengan SARA. Jokowi kan orang Islam dan kami tidak mentolerir isu SARA karena partai kami tetap terbuka,” tutur dia.
Lalu Jokowi-kah yang dipilih? “Belum ada keputusan. Tapi masak kita mau kalah dua kali?” kata Joko.
Seperti diketahui jelang putaran kedua, sejumlah parpol yang jagonya kalah di putaran pertama tengah didekati 2 pasangan calon. Ada Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang mengusung Hidayat Nurwahid dan PPP, PDS, Golkar yang mengusung Alex Noerdin.
Selain parpol, suara dari pendukung calon independen yakni Hendardji Supandji dan Faisal Basri juga menjadi sasaran tim sukses dari Foke dan Jokowi yang melaju di pemilihan 20 September mendatang.