Chelsea Masih Juara Liga Primer

Posted by didik on Jul 25, 2010 in Berita Olahraga | 0 comments

Chelsea Masih Juara Liga Primer. Berita terbaru, Electronic Art Sports saat ini memprediksi bahwa Chelsea akan mempertahankan gelar juara Liga Primer pada musim 2010/2011 dengan unggul dua poin atas Manchester City. Tapi prediksi itu masih bisa berubah bergantung pada kelanjutan bursa jual-beli pemain sampai akhir masa bursa transfer musim panas ini. “Data murni, telemetri murni, sangat obyektif buat memajukan pertandingan sepak bola,” kata Presiden EA Sports Global Peter Moore.

“Di Amerika Serikat sudah bertahun-tahun menggunakan elemen teknologi untuk menentukan rating penampilan pemain lebih obyektif dibandingkan dengan mengatakan, ‘Mari beri dia nilai 6 sampai 10′, yang Anda lihat selama beberapa tahun ini,” Moore melanjutkan.

Direktur Penjualan dan Pemasaran Liga Primer Inggris Richard Masters mengatakan, pihaknya belum berbicara dengan koran-koran di Inggris, yang memuat rating versi mereka masing-masing, tentang penggunaan indeks resmi tersebut, yang akan ada di situs Liga Primer dan orang bisa bebas mengakses.

“Masyarakat bisa memprediksi ranking individual jika mereka menginginkan,” kata Masters. “Jika mereka melakukan pekerjaan kami, masyarakat seharusnya mengadopsi dan melihatnya pada indeks yang kami buat,” bos penjualan dan pemasaran Liga Primer itu melanjutkan.

Moore mengaku bingung dengan sikap Asosiasi Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA), yang melarang penggunaan teknologi dalam membantu wasit memutuskan kejadian yang sulit dalam sebuah pertandingan. Pekan ini FIFA memberi konfirmasi bahwa pembicaraan tentang teknologi akan dibahas dalam pertemuan organisasi itu pada Oktober nanti, tapi hanya akan diputuskan jika masuk dalam agenda pertemuan kecil pada Maret tahun depan.

FIFA baru menandatangani keputusan untuk melanjutkan eksperimen penggunaan ofisial tambahan di belakang garis gawang. Eksperimen tersebut tampaknya bakal lebih berpeluang menjadi sesuatu yang permanen dalam kompetisi ketimbang penggunaan teknologi video.

Perdebatan tentang perlu-tidaknya penggunaan teknologi garis gawang menjadi penting kembali dalam putaran final Piala Dunia bulan lalu, setelah gol Inggris saat melawan Jerman tak diakui karena wasit gagal melihat bola tembakan Frank Lampard sudah melewati garis gawang setelah memantul dari tiang atas gawang. Bila wasit menyatakan upaya Lampard itu gol, kedudukan menjadi 2-2 setelah 38 menit. Tapi itu tak terjadi dan Jerman memenangi pertandingan babak kedua tersebut dengan skor 4-1.

“Bisbol, sekalipun sekarang sudah memakai rekaman video, sudah dimainkan lama sebagaimana sepak bola di tingkat profesional. Itu untuk mengatasi keputusan yang kontroversial tentang home run dan di sepak bola itu sama dengan sebuah gol,” kata Moore. “Ini bagian kecil dari usaha kami membawa kompetisi sepak bola sama dengan cabang olahraga lain yang kami lihat di seluruh dunia,” ia menegaskan.