Bambang Soesatyo Kritik Denny Indrayana
Posted by didik on Aug 1, 2010 in Berita Indonesia | 0 comments
Bambang Soesatyo Kritik Denny Indrayana. Berita terbaru, Politisi Partai Golkar, Bambang Soesatyo tak merasa sungkan mengkritik Denny Indrayana sebagai Sekretaris Satgas Mafia Hukum seperti orang yang memiliki superbodi. Bahkan, Bambang yang juga salah seorang anggota Komisi III DPR — membidangi masalah Hukum dan HAM ini — menyindir Denny yang juga menjabat sebagai staf khusus Presiden bidang hukum ini seperti seorang jenderal berbintang enam.
“Bukan tidak mungkin, suatu saat Satgas menjadi sebuah lembaga mafia baru yang menakut-nakuti lembaga yang sudah ada. Bahkan, bisa merusak sistem. Kita mendorong Satgas ini harus didorong untuk dibubarkan, karena sudah tidak ada gunanya. Saya menduga, Denny sudah kehilangan idealismenya. Berkoar-koar di media, seperti seorang jenderal bintang enam,” kata Bambang Soesatyo, kepada para wartawan di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Sabtu (31/7/2010).
Bambang khawatir bila Satgas bakal menimbulkan friksi-friksi di kalangan penegak hukum. Bahkan, Bambang mengaku, saat rapat dengar pendapat di DPR, ia sudah meminta kepada kepala PPATK Yunus Husein untuk segera keluar dari Satgas Mafia Hukum. Negara, tegas Bambang, membayar Yunus Husein bekerja di PPATK, bukan untuk bekerja sambilan di tempat lain sebagai anggota Satgas Mafia Hukum. Begitu juga yang dari Kepolisian dan Kejaksaan Agung akan diminta melalui Komisi III untuk mundur dari Satgas Mafia Hukum.
“Dalam Undang-undang PPATK dijelaskan bahwa ketua PPATK harus berhenti ketika dia merangkap jabatan atau mengerjakan pekerjaan lain. Pertanyaannya adalah, kenapa dia (Yunus Hussein) ngotot di Satgas Mafia Hukum? Saya juga menduga ada ambisi-ambisi tersembunyi dalam Satgas ini untuk mengejar target-target posisi ke depan. Ini yang harus dihentikan,” tandas Bambang.
Bambang kembali menyindir Denny Indrayana yang seolah-olah menjadi pahlawan saat menangkap Gayus Tambunan dan kasus yang dialami oleh mantan Kabareskrim Susno Duadji. Denny, lanjut Bambang, mencoba mengeluarkan opini-opini baru untuk mengalahkan opini-opini yang sedang berkembang.
“Kita tahu semua saat Susno Duadji mem-blow up kasus, kemudian Gayus disuruh kabur ke Singapura, seolah-olah dia (Denny) yang menangkap. Saya dapat informasi dari kepolisian, itu adalah kamuflase, yang menangkap adalah pihak kepolisian, bukan Satgas. Satgas sengaja diciptakan sebagai lembaga luar biasa yang mengalahkan KPK dan mengalahkan yang lainnya,” ujar Bambang.
“Jadi, kalau diurut bintang, saudara Denny ini sudah jenderal bintang enam. Satgas ini kan ada beberapa orang, tapi yang selalu nampak adalah saudara Denny yang terkesan ingin mengejar popularitas dengan mengorbankan pihak lain,” imbuh Bambang.
Ahmad Yani, anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan juga senada dengan penyataan Bambang Soesatyo. Menurutnya, dalam tatanan hukum tata negara dan administrasi negara, pola kerja Satgas Mafia Hukum sudah tidak dapat dibenarkan lagi.
“Bahkan sejak awal. Misalnya, kalaupun Kepolisian ada kesalahan, yang berwenang menegur adalah presiden. Presiden bisa memanggil, bahkan bisa memberhentikan Kapolri. Tapi yang menyampaikan malah Denny Indrayana. Apa kapasitasnya sehingga ia harus menyampaikannya kepada publik dengan menegur kepolisian (terkait pengungkapan rekening gendut pati Polri),” kecam Ahmad Yani.
Berikan Komentar Anda Mengenai Bambang Soesatyo Kritik Denny Indrayana